Langsung ke konten utama

Konsep Functional Programming Kotlin Bahasa Indonesia

  Functional Programming Seperti yang sudah disampaikan di awal akademi. Kotlin adalah sebuah  multiparadigm programming language.  Artinya selain merupakan bahasa pemrograman berorientasi objek, dalam penulisan sintaksnya Kotlin menggunakan gaya  functional programming . Untuk mengawalinya, perhatikan kode berikut: val list = getListUser ()   fun getUsername (): List < String >{     val name = mutableListOf < String >()     for ( user in list ){         name . add ( user . name )     }     return name } Kode di atas biasanya kita tuliskan untuk mendapatkan nilai tertentu dari sebuah list. Karena kode pada Kotlin bisa dituliskan dengan gaya fungsional, maka kode di atas cukup dituliskan seperti berikut: fun getUsername (): List < String >{     return list . map {         it . name     } } Itu adalah salah satu contoh kenapa Kotlin termasu...

Enumeration Kotlin Bahasa Indonesia


 

Enumeration

Enumeration merupakan salah satu fitur yang bisa kita gunakan untuk menyimpan kumpulan objek yang telah didefinisikan menjadi tipe data konstanta. Enumeration dapat ditetapkan sebagai nilai ke dalam sebuah variabel dengan cara yang lebih efisien. Selain itu, Enumeration juga dapat digunakan untuk meminimalisir kesalahan dalam pengetikan nilai sebuah variabel, misalnya:

  1. val colorRed = 0xFF0000
  2. val colorGreen = 0x00FF00
  3. val colorBlue = 0x0000FF

Nilai dari beberapa variabel di atas berpotensi salah atau tertukar dengan nilai variabel lain. Untuk meminimalisir kesalahan, kita memerlukan Enumeration. Anda bisa melakukannya seperti ini: 

  1. fun main() {
  2.     val colorRed = Color.RED
  3.     val colorGreen = Color.GREEN
  4.     val colorBlue = Color.BLUE
  5. }
  6.  
  7. enum class Color(val value: Int) {
  8.     RED(0xFF0000),
  9.     GREEN(0x00FF00),
  10.     BLUE(0x0000FF)
  11. }

Selain meminimalisir terjadinya kesalahan pengetikan, Enumeration juga membuat kode yang kita tulis jadi lebih bersih dan mudah dibaca.

Untuk mendefinisikan sebuah kelas Enum, kita bisa menggunakan kata kunci enum dan setiap objek yang berada di dalamnya dipisahkan oleh karakter koma (,). Selain itu, objek yang berada di dalam Enum secara implisit bersifat static dan final sehingga kita tidak dapat mengubahnya setelah dideklarasikan. Berikut contoh implementasi yang paling mendasar dari sebuah Enum:

  1. enum class Color{
  2.     RED, GREEN, BLUE
  3. }

Objek yang telah didefinisikan menjadi tipe data Enum dapat mengakses attribute atau method di dalam kelas Enum itu sendiri. Konsep ini sama halnya seperti Array. Bedanya, Enum berbentuk constant. Berikut contoh ketika kita ingin mengakses objek yang berada di dalam kelas Enum:

  1. fun main() {
  2.     val color : Color = Color.RED
  3.     print(color)
  4. }
  5.  
  6. enum class Color{
  7.     RED, GREEN, BLUE
  8. }
  9.  
  10. /*
  11.    output: RED
  12. */

Seperti yang dicontohkan di awal, setiap objek yang dideklarasikan merupakan instance dari kelas Enum tersebut. Kita bisa menginisialisasinya seperti berikut:

  1. enum class Color(val value: Int) {
  2.     RED(0xFF0000),
  3.     GREEN(0x00FF00),
  4.     BLUE(0x0000FF)
  5. }

Selain itu, kita juga dapat mendeklarasikan anonymous class untuk setiap objek Enum, misalnya: 

  1. enum class Color(val value: Int) {
  2.     RED(0xFF0000){
  3.         override fun printValue() {
  4.             println("value of RED is $value")
  5.         }
  6.     },
  7.     GREEN(0x00FF00){
  8.         override fun printValue() {
  9.             println("value of GREEN is $value")
  10.         }
  11.     },
  12.     BLUE(0x0000FF){
  13.         override fun printValue() {
  14.             println("value of BLUE is $value")
  15.         }
  16.     };
  17.  
  18.     abstract fun printValue()
  19. }

Setiap enum class memiliki sebuah synthetic method yang memungkinkan kita mendapatkan daftar objek Enum dan nama dari tiap Enum itu sendiri.

  1. fun main() {
  2.     val colors: Array<Color> = Color.values()
  3.     colors.forEach { color ->
  4.         print(color)
  5.     }
  6. }
  7.  
  8. enum class Color(val value: Int) {
  9.     RED(0xFF0000),
  10.     GREEN(0x00FF00),
  11.     BLUE(0x0000FF)
  12. }
  13.  
  14. /*
  15.    output : RED, GREEN, BLUE
  16. */
  17.  
  18.  

Perhatikan. Untuk mendapatkan daftar objek Enum kita bisa menggunakan fungsi values(). Sedangkan untuk mendapatkan nama dari objek Enum kita bisa menggunakan fungsi valueOf() seperti berikut:

  1. fun main() {
  2.     val color: Color = Color.valueOf("RED")
  3.     print("Color is $color")
  4. }
  5.  
  6. enum class Color(val value: Int) {
  7.     RED(0xFF0000),
  8.     GREEN(0x00FF00),
  9.     BLUE(0x0000FF)
  10. }
  11.  
  12. /*
  13.    output : Color is RED
  14. */

Saat menggunakan fungsi valueOf() , perhatikan argumen yang kita masukkan ke dalam fungsi tersebut. Jika argumen yang kita masukan tidak sama dengan salah satu objek enum maka akan terjadi kesalahan IllegalArgumentException.

Apa itu IllegalArgumentException?
IllegalArgumentException adalah sebuah kondisi di mana saat ingin menggunakan sebuah fungsi, kita menyematkan argumen yang tidak sesuai ke dalam fungsi tersebut 
[4].


Selain menggunakan fungsi values() dan fungsi valueOf(), kita bisa mendapatkan daftar objek Enum dan nama dari objek Enum dengan cara yang lebih umum. Caranya, gunakan fungsi enumValues() dan fungsi enumValueOf(). Contoh penggunaan kedua fungsi tersebut adalah sebagai berikut:

  1. fun main() {
  2.     val colors: Array<Color> = enumValues()
  3.     colors.forEach {color ->
  4.         println(color)
  5.     }
  6.  
  7.     val color: Color = enumValueOf("RED")
  8.     println("Color is $color")
  9. }
  10.  
  11. enum class Color(val value: Int) {
  12.     RED(0xFF0000),
  13.     GREEN(0x00FF00),
  14.     BLUE(0x0000FF)
  15. }
  16.  
  17. /*
  18.    output :
  19.        RED
  20.        GREEN
  21.        BLUE
  22.        Color is RED
  23.  
  24. */

Konsep dari Enumeration sendiri sama seperti Array. Oleh karena itu, selain mendapatkan daftar dan nama dari tiap objek Enum, kita juga bisa mendapatkan posisi tiap objek menggunakan properti ordinal seperti berikut:

  1. fun main() {
  2.     val color: Color = Color.GREEN
  3.  
  4.     print("Position GREEN is ${color.ordinal}")
  5. }
  6.  
  7. enum class Color(val value: Int) {
  8.     RED(0xFF0000),
  9.     GREEN(0x00FF00),
  10.     BLUE(0x0000FF)
  11. }
  12.  
  13. /*
  14.    output : Position GREEN is 1
  15.  
  16. */

Di atas telah disebutkan bahwa setiap objek merupakan instance dari enum class yang kita definisikan. Lantas bagaimana cara kita mengecek instance dari Enum itu sendiri? Nah, untuk mengeceknya, gunakan When Expression seperti berikut:

  1. fun main() {
  2.     val color: Color = Color.GREEN
  3.  
  4.     when(color){
  5.         Color.RED -> print("Color is Red")
  6.         Color.BLUE -> print("Color is Blue")
  7.         Color.GREEN -> print("Color is Green")
  8.     }
  9. }
  10.  
  11. enum class Color(val value: Int) {
  12.     RED(0xFF0000),
  13.     GREEN(0x00FF00),
  14.     BLUE(0x0000FF)
  15. }
  16.  
  17. /*
  18.    output : Color is Green
  19.  
  20. */

Ketika menggunakan when untuk mengecek instance dari Enum, lebih baik masukkan setiap objek Enum yang kita definisikan. Jika kita melewatkan salah satu objek,  peringatan berikut akan muncul: ‘when' expression on enum is recommended to be exhaustive

Postingan populer dari blog ini

Collections Operations Kotlin Bahasa Indonesia

  Collections Operations Selain memiliki beberapa turunan yang baru saja kita bahas, Collection juga mempunyai beberapa fungsi operasi yang bisa kita gunakan untuk mengakses data di dalamnya. Sekarang saatnya kita akan mempelajari fungsi-fungsi yang dimaksud.  filter() dan filterNot() Mari kita mulai dari fungsi  filter()  dan  filterNot()  terlebih dahulu. Kedua fungsi tersebut akan menghasilkan list baru dari seleksi berdasarkan kondisi yang kita berikan. Sesuai dengan namanya, untuk mem- filter  atau menyaring suatu data dalam sebuah collection. Contohnya dapat Anda lihat pada kode berikut: val numberList = listOf ( 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 , 9 , 10 ) val evenList = numberList . filter { it % 2 == 0 }   // evenList: [2, 4, 6, 8, 10] Pada kode di atas, kita telah menggunakan  filter()  untuk menyaring bilangan yang habis dibagi 2 (dua) atau biasa disebut dengan bilangan genap. Selain itu kita juga dapat mem-filter ...

Data Types & Variable Kotlin Bahasa Indonesia

  Data Types & Variable Data types atau tipe data adalah sebuah pengklasifikasian data berdasarkan jenis data tersebut. Untuk mengembangkan sebuah program, ada beberapa tipe data yang akan kita pelajari. Di antaranya adalah  Character ,  String ,  Array ,  Numbers  dan  Booleans . Semuanya akan kita bahas sejelas dan sesederhana mungkin di dalam sub-modul ini. Namun sebelumnya, ada satu hal yang kita perlu tahu terlebih dahulu, yaitu  Variabel . Umumnya variabel digunakan untuk menyimpan informasi atau nilai yang akan dikelola di dalam sebuah program. Sebuah variabel akan membutuhkan kata kunci  var  atau  val ,  identifier ,  type  dan  initialization . Kira-kira strukturnya seperti berikut: var identifier : Type = initialization Berikut adalah contoh variabel dengan tipe String: var company : String = "Indonesia" Mari kita ulas setiap bagian pada struktur variabel di atas. var   atau   val...

Rangkuman dari Pendahuluan Kotlin

  Rangkuman dari Pendahuluan Kotlin merupakan bahasa pemrograman open-source yang mudah dipelajari oleh siapapun. Ini bisa dilakukan berkat kejeniusan para developer di JetBrains yang dipimpin langsung oleh Andrey Breslav. Selain mudah dipelajari, Kotlin memungkinkan kita untuk membuat program antar platform yang tentunya ini dapat mengurangi biaya dalam pembuatan program itu sendiri.  Selain itu dalam sub-modul pendahuluan ini Anda juga telah mengetahui beberapa hal sebagai berikut: Selain mudah dipelajari, Anda juga dapat ikut berkontribusi di dalamnya karena Kotlin merupakan project  open-source . Kotlin mendukung 2 paradigma ( multiparadigm ) umum yang akan Anda sering jumpai, yaitu  Object-Oriented Programming (OOP)  dan  Functional Programming (FP) . Kedua paradigma tersebut akan sangat membantu proses pengembangan dengan masing-masing fitur yang dimilikinya. Selain multiparadigm, Kotlin juga mendukung  multiplatform  yang berbeda dengan bah...