Langsung ke konten utama

Konsep Functional Programming Kotlin Bahasa Indonesia

  Functional Programming Seperti yang sudah disampaikan di awal akademi. Kotlin adalah sebuah  multiparadigm programming language.  Artinya selain merupakan bahasa pemrograman berorientasi objek, dalam penulisan sintaksnya Kotlin menggunakan gaya  functional programming . Untuk mengawalinya, perhatikan kode berikut: val list = getListUser ()   fun getUsername (): List < String >{     val name = mutableListOf < String >()     for ( user in list ){         name . add ( user . name )     }     return name } Kode di atas biasanya kita tuliskan untuk mendapatkan nilai tertentu dari sebuah list. Karena kode pada Kotlin bisa dituliskan dengan gaya fungsional, maka kode di atas cukup dituliskan seperti berikut: fun getUsername (): List < String >{     return list . map {         it . name     } } Itu adalah salah satu contoh kenapa Kotlin termasu...

Kotlin Sebagai Bahasa Multiparadigm



Apa keunikan Kotlin? Salah satunya, Kotlin merupakan sebuah bahasa pemrograman yang bisa ditargetkan untuk berbagai macam platform (Multiplatform) dan juga memiliki beberapa paradigma (Multiparadigm). Oleh karena itu, kita perlu tahu apa maksud dari Multiplatform dan Multiparadigm tersebut.  Mari kita bahas satu per satu. 

Multiparadigm

Mungkin sebagian dari kita masih asing dengan istilah multiparadigm di dunia programing. Programming paradigm adalah sebuah cara untuk mengklasifikasikan bahasa pemrograman berdasarkan fitur yang dimilikinya. Paradigma disini berkaitan dengan bagaimana kode dalam sebuah bahasa pemrograman diatur, seperti mengelompokkan kode atau memodifikasinya. Lebih tepatnya, seperti apa struktur kode bisa diterapkan pada bahasa pemrograman tersebut.

Terdapat beberapa paradigma yang umum dimiliki oleh sebuah bahasa pemrograman. Ketika kita ingin mengklasifikasikan bahasa pemrograman berdasarkan cara penulisan sintaksnya, object-oriented programming (OOP) dan functional programming (FP) merupakan 2 (dua) paradigma yang terkenal di kalangan developer. Dari sisi konstruksi, Kotlin sendiri mencakup keduanya. Anda bisa menggunakan gaya OOP maupun FP, bahkan mencampurnya saat menuliskan sintaks Kotlin. Dengan dukungan tinggi untuk fitur-fitur seperti higher-order functionfunction types, dan lambda, Kotlin adalah pilihan yang tepat untuk Anda mengeksplorasi functional programming. Hampir semua General Purpose Language sekarang sudah mendukung multiparadigm. Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas satu per satu kedua paradigma tersebut.


Object-oriented Programming

Suatu bahasa pemrograman bisa diklasifikasikan ke dalam OOP jika data dan metode yang digunakan untuk memanipulasinya disimpan sebagai satu unit yang bisa disebut dengan objek. OOP memiliki fitur enkapsulasi yang sempurna. Lebih lanjut, satu-satunya cara yang bisa digunakan agar objek atau pengguna lain dapat mengakses suatu data adalah dengan metode objek. Dengan demikian, cara kerja suatu objek dapat diubah tanpa mempengaruhi kode lain yang menggunakan objek tersebut. 

Kotlin memberikan dukungan yang luas untuk mengembangkan program berorientasi objek. Di dalam OOP kita akan mengenal beberapa konsep seperti objectclassespropertiesconstructor, dll. Dengan OOP kita bisa memecahkan persoalan yang kompleks menjadi set yang lebih kecil dengan membuat objek. Objek tersebut memiliki 2 (dua) karakteristik utama, yaitu state (keadaan) dan behaviour (perilaku).

Kita akan membahas mengenai komponen-komponen OOP pada Kotlin secara lebih mendalam pada sub-modul tersendiri. Sebagai pembuka, mari kita perhatikan contoh berikut:

  1. Sepeda motor adalah sebuah objek. Sepeda motor memiliki 2 (dua) roda yang mana bisa kita sebut sebagai states. Sepeda motor bisa melaju, bisa direm, bisa juga berganti gigi. Nah, ketiga hal tersebut bisa kita sebut sebagai behaviour.

  2. Kuda adalah sebuah objek. Kuda memiliki nama, warna, dan juga jenis yang mana merupakan states dari Kuda. Kuda bisa berlari, makan, dan lain sebagainya. Inilah yang kita sebut sebagai behaviour.

Sebuah objek seperti sepeda motor juga bisa memiliki objek-objek kecil di dalamnya, misalnya roda, rem, body, mesin dll. Semuanya bisa saling berhubungan dan berinteraksi. Selain itu, OOP juga berdasar pada konsep Message Passing, yakni sebuah tipe komunikasi antara proses dan objek. Itulah gambaran sederhana konsep OOP yang akan kita pelajari.


Functional Programming

Ada begitu banyak persepsi mengenai functional programming. Setiap persepsi tergantung siapa yang mengartikannya. Seorang F-sharp programer akan mengartikan FP sebagai apa yang ada pada F-sharp. Demikian halnya Swift programer akan mengartikan FP sebagai apa yang ada pada Swift. Namun kita bisa menyimpulkan bahwa semua bahasa pemrograman yang mendukung first-class citizen termasuk ke dalam FP. First-class citizen sendiri merupakan sebuah entitas yang mendukung semua operasi yang umumnya tersedia untuk entitas lain. Sebagai contoh, sebuah fungsi yang bisa dilewatkan sebagai parameter. 

Functional programming merupakan paradigma yang sedang hype di kalangan developer saat ini. Paradigma ini memperlakukan komputasi sebagai evaluasi fungsi matematika dan menghindari perubahan keadaan atau state dan data yang bisa berubah. Dalam FP, pemrograman dilakukan dengan expression atau declaration. Sehingga sebuah fungsi menghasilkan nilai yang hanya bergantung pada argumen yang diteruskan ke fungsi tersebut. Menghilangkan efek seperti perubahan state yang tidak tergantung pada fungsi input, dapat membuatnya lebih mudah untuk memahami dan memprediksi behaviour sebuah program. Inilah tujuan utama dari functional programming.

Masih banyak developer yang langsung membayangkan OOP ketika mendengar kata “Kotlin”. Padahal seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Kotlin merupakan multiparadigm language. Kotlin memiliki beberapa fitur yang memiliki gaya functional programming, walaupun tidak sepenuhnya functional programming. Mengapa demikian? Sesungguhnya Kotlin adalah sebuah bahasa pemrograman berorientasi objek yang memiliki struktur fungsional. Ini artinya Kotlin juga merupakan sebuah functional programming language.

Functional programming juga bertujuan untuk mempermudah kita memahami sebuah kode. Ide dibalik FP adalah menambahkan dan mengurangi hal tertentu untuk membuat kode kita sedikit lebih mudah dipahami. Kotlin memiliki banyak fitur menarik yang membuatnya bisa disebut dengan functional programming seperti higher-order function, function types, extension functions, lambda, dll. Kita akan membahas kembali mengenai functional programming pada Kotlin dan fitur-fitur tersebut pada sub-modul tersendiri. Siap lanjut?

Postingan populer dari blog ini

Collections Operations Kotlin Bahasa Indonesia

  Collections Operations Selain memiliki beberapa turunan yang baru saja kita bahas, Collection juga mempunyai beberapa fungsi operasi yang bisa kita gunakan untuk mengakses data di dalamnya. Sekarang saatnya kita akan mempelajari fungsi-fungsi yang dimaksud.  filter() dan filterNot() Mari kita mulai dari fungsi  filter()  dan  filterNot()  terlebih dahulu. Kedua fungsi tersebut akan menghasilkan list baru dari seleksi berdasarkan kondisi yang kita berikan. Sesuai dengan namanya, untuk mem- filter  atau menyaring suatu data dalam sebuah collection. Contohnya dapat Anda lihat pada kode berikut: val numberList = listOf ( 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 , 9 , 10 ) val evenList = numberList . filter { it % 2 == 0 }   // evenList: [2, 4, 6, 8, 10] Pada kode di atas, kita telah menggunakan  filter()  untuk menyaring bilangan yang habis dibagi 2 (dua) atau biasa disebut dengan bilangan genap. Selain itu kita juga dapat mem-filter ...

Data Types & Variable Kotlin Bahasa Indonesia

  Data Types & Variable Data types atau tipe data adalah sebuah pengklasifikasian data berdasarkan jenis data tersebut. Untuk mengembangkan sebuah program, ada beberapa tipe data yang akan kita pelajari. Di antaranya adalah  Character ,  String ,  Array ,  Numbers  dan  Booleans . Semuanya akan kita bahas sejelas dan sesederhana mungkin di dalam sub-modul ini. Namun sebelumnya, ada satu hal yang kita perlu tahu terlebih dahulu, yaitu  Variabel . Umumnya variabel digunakan untuk menyimpan informasi atau nilai yang akan dikelola di dalam sebuah program. Sebuah variabel akan membutuhkan kata kunci  var  atau  val ,  identifier ,  type  dan  initialization . Kira-kira strukturnya seperti berikut: var identifier : Type = initialization Berikut adalah contoh variabel dengan tipe String: var company : String = "Indonesia" Mari kita ulas setiap bagian pada struktur variabel di atas. var   atau   val...

Rangkuman dari Pendahuluan Kotlin

  Rangkuman dari Pendahuluan Kotlin merupakan bahasa pemrograman open-source yang mudah dipelajari oleh siapapun. Ini bisa dilakukan berkat kejeniusan para developer di JetBrains yang dipimpin langsung oleh Andrey Breslav. Selain mudah dipelajari, Kotlin memungkinkan kita untuk membuat program antar platform yang tentunya ini dapat mengurangi biaya dalam pembuatan program itu sendiri.  Selain itu dalam sub-modul pendahuluan ini Anda juga telah mengetahui beberapa hal sebagai berikut: Selain mudah dipelajari, Anda juga dapat ikut berkontribusi di dalamnya karena Kotlin merupakan project  open-source . Kotlin mendukung 2 paradigma ( multiparadigm ) umum yang akan Anda sering jumpai, yaitu  Object-Oriented Programming (OOP)  dan  Functional Programming (FP) . Kedua paradigma tersebut akan sangat membantu proses pengembangan dengan masing-masing fitur yang dimilikinya. Selain multiparadigm, Kotlin juga mendukung  multiplatform  yang berbeda dengan bah...