Langsung ke konten utama

Konsep Functional Programming Kotlin Bahasa Indonesia

  Functional Programming Seperti yang sudah disampaikan di awal akademi. Kotlin adalah sebuah  multiparadigm programming language.  Artinya selain merupakan bahasa pemrograman berorientasi objek, dalam penulisan sintaksnya Kotlin menggunakan gaya  functional programming . Untuk mengawalinya, perhatikan kode berikut: val list = getListUser ()   fun getUsername (): List < String >{     val name = mutableListOf < String >()     for ( user in list ){         name . add ( user . name )     }     return name } Kode di atas biasanya kita tuliskan untuk mendapatkan nilai tertentu dari sebuah list. Karena kode pada Kotlin bisa dituliskan dengan gaya fungsional, maka kode di atas cukup dituliskan seperti berikut: fun getUsername (): List < String >{     return list . map {         it . name     } } Itu adalah salah satu contoh kenapa Kotlin termasu...

Sequences Kotlin Bahasa Indoneisa


 

Sequences

Tiga (3) jenis collection yang sudah kita pelajari sebelumnya merupakan jenis collection yang menjalankan eager evaluation. Berbeda dengan itu, Sequence merupakan collection yang bisa dikategorikan ke dalam lazy evaluation. Jika eager evaluation mengevaluasi seluruh item yang ada pada collection [5]lazy evaluation hanya akan mengevaluasi  item jika benar-benar diperlukan [6]. Kita ambil contoh.. Misalnya Anda mempunyai collection dengan jumlah data 10 atau 100 , itu mungkin tidak akan memberi pengaruh besar terhadap performa program. Namun apa yang terjadi jika data yang ada pada collection mencapai ratusan ribu atau jutaan? Waktu proses pada sebuah program akan bertambah signifikan jika semua datanya harus dievaluasi. 

  1. fun main() {
  2.     val list = (1..1000000).toList()
  3.     list.filter { it % 5 == 0 }.map { it * 2 }.forEach { println(it) }
  4. }

Pada contoh kode di atas, kita memiliki data collection sejumlah 1 juta item, kemudian masing-masing data akan disaring berdasarkan angka yang merupakan kelipatan 5 lalu dikalikan 2 dan akhirnya ditampilkan pada konsol. Dengan eager evaluation atau dikenal dengan horizontal evaluation, list akan menyelesaikan proses filter terhadap 1 juta data baru kemudian melakukan mapping data sampai akhirnya ditampilkan pada konsol.

Untuk menerapkan lazy  atau vertical evaluation maka kita perlu mengubah list menjadi Sequence. Caranya sangat sederhana, yaitu dengan memanggil fungsi asSequence().

  1. fun main() {
  2.     val list = (1..1000000).toList()
  3.     list.asSequence().filter { it % 5 == 0 }.map { it + it }.forEach { println(it) }
  4. }

Dengan sequence, operasi akan dilakukan secara vertikal atau per item, misalnya dimulai angka 1. Karena tidak memenuhi kondisi pada filter maka operasi tidak akan dilanjutkan ke map(). Sampai dengan iterasi ke-5 akan dilakukan mapping, angka 5 akan dikalikan 2 dan ditampilkan pada konsol, setelah itu akan dilanjutkan ke iterasi berikutnya sampai dengan iterasi ke-1 juta.

Untuk membuat objek Sequence, kita bisa menggunakan fungsi yang tersedia pada standard library yaitu generateSequence().

  1. val sequenceNumber = generateSequence(1) { it + 1 }

Pada kode di atas kita telah membuat variabel sequenceNumber dengan menggunakan fungsi generateSequence() Fungsi ini memiliki 2 parameter. Parameter pertama adalah item pertama yang ada di dalam collection. Parameter kedua adalah lambda expression berisi perubahan pada masing-masing item. Pada contoh kode tadi, setiap item merupakan item sebelumnya ditambah 1. Fungsi generateSequence() akan membuat collection sequence secara tak terbatas. Alhasil, kita perlu menambahkan fungsi take() supaya program tidak mengalami infinite loop.

  1. fun main() {
  2.     val sequenceNumber = generateSequence(1) { it + 1 }
  3.     sequenceNumber.take(5).forEach { print("$it ") }
  4. }
  5. // Output: 1 2 3 4 5

Postingan populer dari blog ini

Collections Operations Kotlin Bahasa Indonesia

  Collections Operations Selain memiliki beberapa turunan yang baru saja kita bahas, Collection juga mempunyai beberapa fungsi operasi yang bisa kita gunakan untuk mengakses data di dalamnya. Sekarang saatnya kita akan mempelajari fungsi-fungsi yang dimaksud.  filter() dan filterNot() Mari kita mulai dari fungsi  filter()  dan  filterNot()  terlebih dahulu. Kedua fungsi tersebut akan menghasilkan list baru dari seleksi berdasarkan kondisi yang kita berikan. Sesuai dengan namanya, untuk mem- filter  atau menyaring suatu data dalam sebuah collection. Contohnya dapat Anda lihat pada kode berikut: val numberList = listOf ( 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 , 9 , 10 ) val evenList = numberList . filter { it % 2 == 0 }   // evenList: [2, 4, 6, 8, 10] Pada kode di atas, kita telah menggunakan  filter()  untuk menyaring bilangan yang habis dibagi 2 (dua) atau biasa disebut dengan bilangan genap. Selain itu kita juga dapat mem-filter ...

Rangkuman dari Pendahuluan Kotlin

  Rangkuman dari Pendahuluan Kotlin merupakan bahasa pemrograman open-source yang mudah dipelajari oleh siapapun. Ini bisa dilakukan berkat kejeniusan para developer di JetBrains yang dipimpin langsung oleh Andrey Breslav. Selain mudah dipelajari, Kotlin memungkinkan kita untuk membuat program antar platform yang tentunya ini dapat mengurangi biaya dalam pembuatan program itu sendiri.  Selain itu dalam sub-modul pendahuluan ini Anda juga telah mengetahui beberapa hal sebagai berikut: Selain mudah dipelajari, Anda juga dapat ikut berkontribusi di dalamnya karena Kotlin merupakan project  open-source . Kotlin mendukung 2 paradigma ( multiparadigm ) umum yang akan Anda sering jumpai, yaitu  Object-Oriented Programming (OOP)  dan  Functional Programming (FP) . Kedua paradigma tersebut akan sangat membantu proses pengembangan dengan masing-masing fitur yang dimilikinya. Selain multiparadigm, Kotlin juga mendukung  multiplatform  yang berbeda dengan bah...

Data Class Kotlin Bahasa Indonesia

  Data Class Pada sub-modul ini, kita akan mempelajari sebuah fitur menarik pada Kotlin, yaitu  Data Class . Kotlin mengenalkan konsep data class yang merupakan sebuah kelas sederhana yang bisa berperan sebagai data  container . Data class adalah sebuah kelas yang tidak memiliki logika apapun dan juga tidak memiliki fungsionalitas lain selain menangani data. Kenapa disebut dengan kelas sederhana? Seperti yang sudah kita ketahui, Kotlin memungkinkan kita untuk menulis kode dengan ringkas dan lebih efisien. Dalam membuat sebuah data class, kita tidak perlu menuliskan banyak kode yang seharusnya dibutuhkan untuk mengelola sebuah data. Data class mampu menyediakan beberapa fungsionalitas yang biasanya kita butuhkan untuk mengelola data hanya dengan sebuah  keyword   data . data class User ( val name : String , val age : Int ) Hanya dengan satu baris kode di atas, kompiler akan secara otomatis menghasilkan  constructor ,  toString() ,  equals() ,...